Di jaman sekarang perputaran sewa menyewa mengalami perubahan gila yang disebabkan karena kebutuhan. Yang membuat ini tidak habis pikir adalah barang hidup pun mulai disewa. Apapun alasan yang dikemukakan, jasa rental inipun exist di dunia.
Jasa Sewa Istri Di Thailand
Rental Wife Thailand |
Untuk beberapa gadis yang beruntung, istri sewaan tersebut dapat berubah menjadi istri sebenarnya. Mereka hidup dan menikah dengan suami mantan penyewa mereka. Tetapi untuk sebagian besar, hubungan sewa-menyewa tersebut berakhir ketika perjanjian sewa istri mereka berakhir dan gadis-gadis tersebut mencari lagi penyewa barunya. Banyak dari gadis sewaan tersebut berasal dari keluarga miskin yang tidak punya pilihan lain lagi selain melakukan pekerjaan ini. Sedikit demi sedikit para gadis ini belajar bahasa Inggris, mempelajari cara menarik perhatian lawan jenis, dan mempelajari cara berkencan dengan beberapa orang dalam satu waktu. Gadis-gadis tersebut bebas meninggalkan bisnis tersebut namun beberapa gadis mengaku hidup sebagai istri sewaan adalah satu-satunya pekerjaan yang bisa mereka lakukan.
Layanan Pacar Sewaan Di China
Layanan Pacar Sewaan Di China |
Sementara layanan lainnya termasuk melihat sebuah film. klien harus membayar dua kali lipat jika menonton film horor serta membayar Rp 95 ribu untuk kecupan di bibir, meskipun berpegangan tangan dan ciuman selamat tinggal di pipi atau dahi dihitung gratis. Menurut sejumlah klien mengatakan jika bisnis penyewaan ini tidak terlalu buruk, terutama selama masa Tahun Baru Imlek, ketika ada reuni keluarga. Alhasil, bisnis ini laku keras karena suatu alasan. Wanita China pada khususnya masih menghadapi tekanan besar dari orangtua mereka agar menemukan seorang pria yang cocok dan mereka memilih menyewa pacar laki-laki ketimbang menghadapi serangkaian pertanyaan usil dari kerabat mereka, sebagai gantinya. Ada ada saja!
Sewa Rahim Di India
Ilustrasi Sewa Rahim Di India |
Setiap perempuan mendapatkan uang kompensasi sebesar Rp 90,1 juta per kehamilan. Jumlah uang itu diakui mereka sangat membantu kehidupan warga desa miskin rata-rata hanya berpenghasilan Rp 14 ribu sehari. Sementara biaya melahirkan sekitar Rp 326,2 juta sudah dibayarkan oleh orang tua biologis si bayi. Sarla Patelia, 40 tahun, warga Desa Manjipura sekitar 25 kilometer dari Anand sudah dua kali melahirkan bayi milik orang asing yakni 2009 dan 2012. Dari kelahiran itu dia mampu membangun rumah dua lantai dan memindahkan keluarganya. Sebelum mempunyai tempat tinggal layak, Sarla mendiami gubuk beratap seng. Dia bahkan mampu membiayai operasi tumor suaminya sebesar Rp 28,2 juta.
No comments:
Post a Comment