Social Icons

Friday, November 21, 2014

Mekanisme Virus Ebola Dalam Tubuh Manusia


Penyakit Ebola merupakan salah satu penyakit akibat virus yang sangat mematikan. Walaupun saat ini wabah Ebola hanya merebak di kawasan Afrika Barat, namun dunia tengah mewaspadai kemungkinan penyebaran Ebola ke negara lain. Tingkat kematiannya yang tinggi hingga mencapai 70% membuat langkah pencegahan memang harus dilakukan sedini mungkin. 

Hingga saat ini belum ditemukan vaksin yang dapat menghentikan aktifitas virus dalam tubuh manusia yang terinfeksi.

Virus Ebola ditularkan dari binatang liar dan menyebar dari manusia ke manusia. Orang dapat terinfeksi dengan virus ini hanya dengan bersentuhan dengan cairan tubuh si penderita atau korban Ebola, atau dari paparan benda-benda yang sudah terkontaminasi. Berbeda dengan infeksi influenza dan TBC, Ebola tidak menyebar melalui udara. Ebola juga tidak ditularkan melalui makanan atau air yang sudah terkontaminasi, kecuali daging binatang buas yang sudah terinfeksi.

Mengapa virus Ebola bisa menjadi sangat mematikan? Hal ini dikarenakan gejala awal sangat mirip dengan penyakit akibat infeksi virus lain seperti demam, sakit kepala, mual, dan lemas sehingga diagnosis dini sulit ditegakkan. Ketika gejala khas Ebola berupa pendaharan dalam tubuh muncul, biasanya infeksi sudah dalam keadaan akut sehingga lebih sulit untuk disembuhkan.

Selain itu, virus Ebola juga bekerja sistemik dalam tubuh manusia, dimana virus tersebut menyerang setiap organ dan jaringan pada tubuh manusia kecuali tulang dan otot rangka. Walaupun tidak diketahui secara pasti bagaimana cara virus tersebut menyerang sel, namun segera setelah virus tersebut menginfeksi dan terdapat dalam darah, virus Ebola akan menyebabkan bekuan darah kecil dalam aliran darah pasien sehingga darah menjadi mengental dan aliran darah terganggu. Akibatnya, gumpalan darah terjebak di pembuluh darah dan menimbulkan bintik-bintik merah pada permukaan kulit penderita.

Gumpalan darah yang tidak bisa mengalir ini menyebabkan suplai darah ke organ terhambat sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada organ penting seperti hati, ginjal dan otak. Kegagalan kerja organ inilah yang menyebabkan banyak penderita meninggal bahkan hanya dalam jangka waktu 2 minggu sejak gejala awal muncul. Selain itu, virus Ebola dalam tubuh manusia juga mengeluarkan protein yang dapat menurunkan sistem respon imun tubuh. Akibatnya, sistem imunitas tubuh tidak mampu mendeteksi keberadaan virus tersebut sehingga aktifitas virus dalam merusak bagian dalam tubuh manusia menjadi masif dan tidak terhambat.

Langkah-langkah pertolongan yang dapat diberikan bagi penderita penyakit Ebola antara lain dengan memastikan asupan cairan tetap terjaga seperti pemberian infus untuk mempertahankan keseimbangan cairan dalam darah sehingga aliran darah ke organ tetap berjalan lancar.

Share on :

No comments:

Post a Comment