Social Icons

Sunday, October 11, 2015

Santap Pepeda Lezat Saat Tercampur Kuah Ikan


Apa rasanya menyantap pepeda, makanan tradisional masyarakat Maluku berbahan utama sagu? Ternyata lezat saat mencampurnya dengan kuah ikan.
Aci Astuty, peserta Pesparwai asal Jawa Tengah saat menghadiri acara makan patita warga Kelurahan Silale, Kota Ambon, Sabtu (10/10/2015) mengakui itu.

Warga Silale yang beragama Islam menjadi tuan rumah menampung dan menjamu peserta Pesparawi asal Jateng, baik untuk tinggal di rumah-rumah warga maupun melayani mereka selama seminggu di Kota Ambon.

Makan patita (makan bersama dalam satu meja) gelara warga Silale merupakan bentuk ungkapan syukur sekaligus sebagai bentuk ikatan kebersamaan dan persaudaraan antarwarga setempat dengan ratusan peserta Pesparawi dari Jateng.

Makan patita yang sekaligus menjadi acara perpisahan antara warga Silale dengan kontingen asal Jateng tersebut, mendatangkan Gubernur Maluku Said Assagaff, Wagub Zeth Sahuburua yang juga Ketua Umum Panitia Pesparawi nasional, Ketua Harian Pesparawi Polly Kastanya serta ribuan warga Silale dan sekitarnya.


Saat dipersilahkan untuk mencicipi berbagai jenis makanan khas Maluku yang disuguhkan warga Silale tersebut, sebagian besar peserta berebutan mencoba mencicipi papeda atau pati tepung sagu yang terseduh air panas dan berbentuk seperti lem. Beberapa peserta yang tidak tahu malah mencoba memakan papeda yang masih panas tanpa menggunakan kuah ikan, sehingga selain lengket di piring, mulut mereka juga ikut belepotan papeda.

"Ternyata tidak mudah memakan papeda jika tidak menggunakan kuah. Saya sudah sering mendengar namanya tetapi baru saat ini mencobanya," ujar Aci Astuty.

Beberapa teman Aci yang merasa penasaran juga ikut-ikutan untuk mencicipi papeda dari piring Aci walau pun harus menggunakan sendok. Beberapa teman Aci sontak tergelak saat papeda yang diangkat dengan sendok kembali jatuh ke dalam piring dan setelah dijelaskan cara memakannya oleh warga Silale, barulah mereka bisa dengan lahap mencicipi papeda.

Beberapa warga Jateng malah meminta diajari cara membuat papeda serta meminta disediakan sagu manta atau pati sagu yang masih mentah sebagai bahan dasar membuat papeda untuk dibawa pulang dan dipraktekkan di tempat asalnya.

Share on :

No comments:

Post a Comment