Social Icons

Sunday, September 8, 2013

Telur Kasihan Sekali Dikau….



Pada tanggal 13 Agustus 2012 belum lama ini, ada satu studi yang dimuat pada jurnal Atherosclerosis mengenai hasil temuan mengenai telur. Hasil dari studi tersebut menyimpulkan bahwa pada usia lanjut, secara bertahap plak menumpuk pada saluran arteri warga Kanada, dan konsumsi kuning telur memperparah tumpukan kerak tersebut 2/3 sama besarnya pada seorang perokok.

Begitu studi yang dilakukan oleh Dr. David Spence, Direktur Pusat Penelitian Stroke Prevention and Atherosclerosis di Western University Canada.

Perbandingan konsumsi telur dengan menghisap rokok ini sangat mengejutkan. Dr. Spence melakukan penelitian pada 1.232 laki-laki dan wanita berusia sekitar 62 tahun yang menjadi pasien di klinik vascular prevention di London Health Sciences Centre, Kanada. 

Pasien pasien tersebut diteliti mengenai kebiasaan merokok dan konsumsi kuning telur, kemudian dengan peralatan ultrasound diamati jumlah tumpukan plak di arteri mereka, Plak terbentuk dalam saluran arteri manusia karena sel darah putih dan kolesterol jahat "LDL" berakumulasi dari waktu ke waktu pada dinding saluran arteri, yang kemudian mengeras dan mempersempit saluran arteri.

Akibatnya aliran darah menjadi terganggu. Penyumbatan ini dikenal istilah medisnya sebagai Atherosclerosis. Umumnya penyumbatan saluran darah diakibatkan oleh kebiasaan merokok, kolesterol LDL naik, tekanan darah tinggi, kegemukan, stress, kebiasaan makan yang buruk, dan minimnya olah raga. 

Dr. Spence mengamati kebiasaan merokok dan konsumsi kuning telur mempercepat proses penumpukan plak tadi menjadi lebih cepat. Bahkan juga diteliti mereka yang mengkonsumsi 3 kuning telur atau lebih dalam seminggunya, mengakibatkan proses penumpukan yang jauh lebih cepat daripada mereka yang mengkonsumsi 2 atau kurang kuning telur tadi.

Nah lho, bingung bukan ? Kita seringkali dihadapkan dengan berbagai studi yang berbeda-beda mengenai telur ini. Ada yang bilang telur itu baik untuk kesehatan dan murah. Ada juga yang bilang bahwa telur itu berbahaya.

Dr. Spence mengatakan bahwa dalam satu butir telur berukuran besar mengandung 237 mg kolesterol. Kandungan kolesterol yang lebih besar dari sebuah burger dengan 3 potong keju dan 4 irisan daging di dalamnya. Jadi katanya warga Kanada tidak dianjurkan mengkonsumsi telur secara rutin setiap harinya. 

Pernyataan ini sontak disanggah oleh Karen Harvey, perwakilan dari Peternak Telur di Kanada. Harvey menyatakan bahwa selama puluhan tahun penelitian klinis yang mereka lakukan tidak menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi telur dengan peningkatan resiko penyakit jantung.

Banyak sanggahan atas hasil studi ini. Dr. Thomas Behrenbeck, ahli ilmu jantung, dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, menulis diblognya memang kalau mengkonsumsi terlalu banyak telur dapat meningkatkan kolesterol, tapi mengkonsumsi 4 butir atau kurang seminggunya tidak menyebabkan resiko penyakit jantung,

Menurut American Egg Board, selama 40 tahun penelitian dilakukan, telur memiliki peranan dalam pola makanan sehat tanpa ada resiko penyakit jantung. Jumlah kndungan kolesterol juga hanya 185 mg dan ternyata baru ditemukan bahwa telur memiliki kandungan vitamin D yang tinggi.

Selain sanggahan terhadap hasil studi yang dilakukan, ada juga yang mempertanyakan metode penelitian yang dilakukan oleh Dr. Spence.

"This is very poor quality research that should influence patients' dietary choices," kata Dr. Steven Nissen, kepala departemen Cardiovascular Medicine di Cleveland Clinic Foundation. Adalah sangat penting dalam melakukan penelitian arti asosiasi dengan sebab akibat. 

Konyol juga yah,ternyata obyek yang diteliti hanya diminta mengingat berapa banyak telur yang mereka konsumsi dan menganggap hal tersebut sebagai konstanta. Lagipula banyak faktor lain yang berpengaruh yang tidak ikut dipertimbangkan, begitu yang menjadi keprihatinan Dr. Steven.

Dr. David Frid, seorang ahli jantung dari Cleveland Clinic yang sama juga menyatakan mengkonsumsi telur tidak memiliki hubungan langsung terhadap penyakit jantung seperti merokok. Jadi tidak dapat disejajarkan. Konsumsi telur ada pengaruhnya pada peningkatan kolesterol tapi penumpukan kerak pada arteri perlu diteliti lagi. Merokok lain, menghisap rokok mengakubatkan peradangan pada arteri yang bisa memicu penumpukan plak pada arteri.

Alam Aragon, M.S, penasihat nutrisi dari Men's Health, sependapat. Ia menegaskan bahwa itu adalah Studi Pengamatan bahwa kuning telur dihubungkan / diasosiasi dengan pembentukan kerak, tapi tidak mengakibatkan penumpukan plak. Untuk pembuktian sebab akibat, eksperimen harus benar benar terkontrol. 

Banyak studi malah menunjukkan bahwa mengkonsumsi telur meningkatkan kolesterol yang baik, HDL bukan LDL. Kuning telur bahkan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi termasuk antioksidan seperti luetin dan zeaxanthin yang sangat baik untuk peningkatan kesehatan mata. 

Pengamatan studi hanya sebatas daya ingat obyek terhadap apa yang mereka makan. Ini tidak dapat dipercaya dan rawan kesalahan. Apalagi faktor lain seperti aktivitas, lingkar perut, konsumsi buah, atau bahkan bagaimana penyajian telur yang mereka makan (direbus atau digoreng. red), juga tidak diamati.

Apa yang bisa kita tarik kesimpulan dari artikel ini ?

Bersikap kritislah terhadap apapun yang terjadi di sekitar kita. Jangan langsung menelan bulat-bulat apapun, tapi galilah lebih dalam informasi untuk menyakinkan Anda.

Satu hal pasti konsumsi sesuatu secara berlebihan memang tidak baik. Yang wajar-wajar saja dan jangan lupa mohon berkat dan perlindungan pada Yang Maha Kuasa karena semua ini ada dan menjadi rusak karena kita manusia juga. 

Share on :

No comments:

Post a Comment