Saturday, July 20, 2013
Inilah 5 Cara Agar Real Madrid Rajai Eropa
Real Madrid berhasrat besar meraih La Decima, gelar kesepuluh Liga Champions. Inilah lima cara yang Los Blancos harus lakukan untuk mewujudkan mimpi mereka.
Madrid tercatat sebagai klub terbanyak meraih gelar Liga Champions. Los Blancos sembilan kali berhasil merengkuh trofi Si Kuping Besar, unggul dua dari raksasa Italia, AC Milan.
Terakhir kalinya, El Merengues menjadi kampiun Liga Champions adalah pada musim 2001/2002. Kala itu, Madrid menghempaskan Bayer Leverkusen 2-1 di partai final yang digelar di Hamden Park, Glasgow. Sepasang gol Madrid dilesakkan Raul Gonzales dan Zinedine Zidane.
Kini, sudah 11 tahun lamanya trofi Liga Champions tak mampir di Estadio Santiago Bernabeu. Harapan sempat muncul musim ini di bawah kepemimpinan Jose Mourinho, yang sukses membawa Inter Milan meraihnya pada 2010.
Namun, tuah The Special One kala di Inter Milan tak menular. Perjalanan Madrid di ajang Liga Champions musim ini terhenti pada babak semifinal, usai dikalahkan Borussia Dortmund dengan agregat 4-3.
Kegagalan meraih trofi di musim ini membuat manajemen akhirnya mendepak Mou. Carlo Ancelotti ditunjuk sebagai penggantinya. Pelatih asal Italia itu harus memperhatikan kelima aspek ini agar bisa memenuhi harapan fans meraih La Decima.
1. Ronaldo Harus Bahagia
Bergabung bersama Madrid sejak 26 Juni 2009 silam, Ronaldo langsung menjelma menjadi predator gol Los Blancos. Perolehan golnya terus meningkat dari musim ke musim. CR7 mencetak 33 gol di musim perdananya, kemudian 53 gol pada musim kedua. Musim ini pemain asal Portugal itu mencetak 55 gol, kalah lima gol dari pencapaian musim lalu.
Namun, permasalahan kini mendera Ronaldo. Mantan penggawa Manchester United itu musim ini mengaku tak bahagia di Madrid. Banyak pihak menduga hal itu disebabkan permasalahan uang. Tapi, Ronaldo segera menyanggahnya. Hingga kini CR7 masih bungkam perihal penyebab ketidakbahagiaannya.
Mantan pemain Sporting Lisbon itu kini mengirimkan sinyal meninggalkan Estadio Santiago Bernabeu. Mempertahankan Ronaldo adalah hal penting yang harus Los Blancos lakukan agar bisa mewujudkan ambisi meraih La Decima. Langkah itu kini berusaha diwujudkan manajemen klub.
2. Beli Bek Tengah
Peran Pepe di jantung pertahanan Madrid teramat vital. Ketika pemain berkebangsaan Portugal itu mengalami cedera, lini pertahanan Los Blancos menjadi kurang disiplin.
Pemain berusia 30 tahun itu sepanjang musim ini memiliki catatan mentereng dalam menggagalkan serangan lawan. Pepe 258 kali mencuri bola dari penyerang lawan di ajang La Liga dan 89 kali di Liga Champions. Pepe 258 kali menggagalkan serangan lawan di La Liga dan 55 kali di Liga Champions.
Los Blancos tidak memiliki pelapis sepadan bagi pemain berkepala plontos itu. Raphael Varane masih terlalu hijau dan belum konsisten. Sementara, Alvaro Arbeloa miskin kesempatan bermain.
Memainkan Sergio Ramos di posisi bek tengah dengan kata lain menempatkan Alvaro Arbeloa di pos bek kanan, dimana posisi tersebut menjadi titik terlemah El Merengues musim ini.
3.Beli Gareth Bale
Bale tampil mengesankan bersama Tottenham Hotspur dalam beberapa musim belakangan. Hal itu bak magnet kuat yang menarik minat berbagai klub raksasa Eropa meminangnya.
Pemain berkebangsaan Wales itu memiliki kecepatan luar biasa dan sangat lihai dalam menusuk masuk kotak penalti lawan. Mantan penggawa Southampton itu juga memiliki senjata ampuh dalam menjebol jala lawan, yakni tendangan jarak jauh mematikan.
Sebagai bukti, Bale tampil sebagai pencetak gol terbanyak klub musim ini dengan torehan 26 gol dari 44 pertandingan. Dengan usia yang masih 23 tahun, Bale masih memiliki banyak waktu untuk terus bersinar.
Bale bisa menjadi pilihan tepat di sisi gelandang kiri. Madrid memang belum memiliki pemain yang klop menempati posisi itu. Alhasil, Ronaldo lebih sering dipaksakan bermain melebar ke posisi itu. Kehadiran Bale bisa membuat CR7 lebih fokus dalam urusan menjebol jala lawan.
4. Manfaatkan Pemain Akademi
Sepanjang sejarahnya, Akademi Madrid, Castilla, telah banyak melahirkan para pemain bintang. Siapa yang tak kenal dengan Guti, Raul Gonzales, dan Iker Casillas.
Daniel Carvajal musim ini tampil mengagumkan di posisi bek kanan. Kelugasannya dalam memotong bola, serta kedisiplinannya dalam membantu penyerangan dan pertahanan menjadi kekuatan utama pemain berusia 21 tahun itu.
Madrid harus memberikan pemain bernama lengkap Daniel Carvajal Ramos itu lebih banyak kesempatan bermain, dibandingkan Alvaro Arbeloa, untuk membuatnya kian matang.
Penjualan Jose Callejon ke Napoli adalah blunder besar. Raihan tujuh gol dari 40 laga menjadi buktinya. Seandainya Madrid bisa lebih bersabar, pemain berusia 27 tahun itu bakal jadi bintang baru Los Blancos musim depan.
5. Mainkan Sepakbola Indah
Gaya sepakbola indah Madrid seakan hilang dalam beberapa musim belakangan, dari periode Juande Ramos, Fabio Capello, hingga Jose Mourinho. Los Blancos terus bertumpu pada gaya sepakbola pragmatis.
Genre sepakbola ini menganut sepakbola anti strategi. Tim bermain aman dengan cara menjaga kedalaman dan melancarkan serangan balik cepat dan mematikan. Gaya sepakbola seperti ini banyak mendapatkan kritik.
Inilah yang terpampang jelas dari gaya permainan Madrid di bawah besutan Mourinho. Gaya inilah yang diusung The Special One Ketika menghadapi tim besar seperti Barcelona, bermain bertahan dan menyerang balik berbekal kecepatan Ronaldo dan Angel Di Maria melalui sisi sayap. Untuk menggapai mimpi La Decima, Madrid harus mengembalikan gaya permainan mereka seperti di masa Vicente Del Bosque.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment