Social Icons

Sunday, May 5, 2013

Wanita Tak Kunjung Hamil? Kenali Kelainan Ini


Diperkirakan 15% dari semua pasangan menikah di dunia ini sulit memiliki keturunan. Tentu saja hal ini menjadi masalah besar, terutama bagi mereka sangat mendambakan kehadiran sang buah hati.

Namun tak semua pasangan menyadari bahwa penyebab infertil tersebut erat kaitannya dengan gaya hidup yang telah mereka jalankan.


Berdasarkan penelitian yang berkembang, risiko infertilitas dialami dua kali lebih besar pada wanita. Selain karena gaya hidup, ketidaksuburan juga disebabkan sejumlah faktor fisikologis. Apa saja?

Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi tumbuhnya jaringan implan di luar uterus secara tidak normal. Seharusnya tumbuhnya hanya di uterus. Kondisi ini dapat menghalangi proses konsepsi dan perlekatan embrio di dinding uterus.

Kelainan hormon

Kekurangan hormon lutein dan hormon perangsang foikel dapat menghambat terjadinya ovulasi. Kelainan hormonal yang menghalangi ovulasi juga disebabkan akibat kelenjar hipotalamus - pituitari.

Polycystic Ovary Syndrome

Tanda-tandanya adalah banyaknya kista ovarium dan berlebihnya produksi endrogen (hormon laki-laki) terutama testoseron. Akibatnya, sel telur sulit matang dan terjebak di folikel (tidak terjadi ovulasi).

Hiperprolaktinemia

Hiperprolaktinemia atau kelebihan hormon prolaktin (hormon yang merangsang produksi ASI) dapat mengganggu ovulasi. Tanda-tanda Hiperprolaktinemia di antaranya adalah keluarnya ASI meski tidak sedang menyusui.

Adesi

Adesi adalah sekompok jaringan perut yang saling berkaitan sehingga menyatukan dua permukaan organ yang normalnya saling terpisah. Adesi yang melibatkan tuba falopi kaena infeksi atau pembedahan dapat menghalangi fungsi ovarium dan tuba falopi.

Menopause dini

Bisa terjadi pada wanita sebelum menginjak usia 40 tahun. Menstruasi berhenti folikel ovariumnya menyusut. Pemicu kondisi ini antara lain adanya kelainan imunitas, radioterapi, kemoterapi, dan merokok.

Kelainan anatomi bawaan

Mullerian adenesis misalnya, dengan tanda-tanda tidak berkembangnya vagina atau rahim. Wanita dengan kelainan ini masih dapat memiliki anak melalui metode bayi tabung.

Tumor rahim

Tumor jinak di dinding rahim ini sering dijumpai pada wanita usia 30-40 tahun. Bila menghalangi tuba falopi dan perlekatan telur yang sudah dibuahi di dinding rahim, tumor ini dapat menyebabkan infertilitas.

Tuba falopi tersumbat/rusak

Penyebab umumnya adalah salpingtis alias peradangan tuba falopi. Salpingtis dapat mempersulit kehamilan dan menyebabkan kehamilan di luar kandungan. Sekitar 70% Salpingtis disebabkan oleh infeksi klamida yang menyulitkan keluarnya sel telur.

Jumlah sperma sedikit

Kesuburan tidak tergantung pada wanita saja, tetapi juga pada sperma pria. Jumlah sperma yang rendah atau kurang dari 20 juta sperma per mililiter air mani sangat kurang untuk membuahi sel telur. Menurut Mayo Clinic, ejakulasi normal harus mengandung setidaknya 39 juta sperma.

Sering pakai pelumas

Hampir setiap pelumas dapat membahayakan sperma dan berisiko terhadap infertilitas. Periksa label pelumas untuk memastikan cairan tersebut tidak mengandung bahan spermisida.

Jika Anda harus menggunakan pelumas, pilihlah pelumas dengan bahan berbasis air, bukan berbasis minyak bumi karena dapat memperlambat sperma.

Penyakit menular seksual

Human papillomavirus atau HPV, adalah infeksi menular seksual yang paling umum. Hal ini dapat mengakibatkan displasia serviks, pertumbuhan abnormal sel dan kanker jika tidak terdeteksi.

Prosedur penghapus sel-sel yang abnormal karena infeksi virus HPV kadang-kadang membuat sulit untuk hamil atau membawa bayi untuk istilah.

Jika tidak segera diobati, sekitar 10% -15% wanita dengan penyakit klamidia akibat HPV akan menderita penyakit radang panggul (PID), yang dapat merusak tuba falopi dan jaringan dalam dan dekat uterus dan ovarium.

Sebanyak 93% wanita yang pernah mengalami masalah pada tuba falopi karena PID tidak dapat hamil sesudahnya.

Sering konsumsi suplemen

Kadang-kadang kebiasaan yang baik, seperti mengonsumsi vitamin, ternyata berisiko terhadap kehamilan. Terlalu banyak vitamin A yang disimpan dalam tubuh dapat menyebabkan cacat lahir, kelainan hati dan gangguan lain.

Wanita 19 tahun dan lebih tua harus mengambil tidak lebih dari 5.000 IU per hari, yang setidaknya 50% berasal dari beta-karoten, biasanya jumlah dalam multivitamin.

Berhati-hatilah dalam mengonsumsi suplemen. Pastikan suplemen yang Anda konsumsi tidak menghambat beberapa hormon yang mengganggu kesuburan.
Share on :

No comments:

Post a Comment