Untuk mencapai kesehatan yang optimum, air merupakan kebutuhan tubuh kita yang mutlak. 75% dari berat bayi yang baru lahir terdiri dari air, sedangkan 70% dari berat badan orang dewasa terdiri dari air. Jadi, bila seorang itu mempunyai berat badan 100 kg, maka berarti 70 kg daripada berat badannya adalah disebabkan kerena berat air dalam tubuhnya.
Gray matter dari otak manusia terdiri dari 85% air, darah manusia terdiri dari 83% air, otot-otot manusia terdiri dari 75% air, bahkan sumsum tulang-tulang terdiri dari 20-25% air. Jadi jelaslah hampir setiap sel dan jaringan tubuh manusia bukan saja terdiri dari cairan, tetapi senantiasa terbenam dalam air dan memerlukan air untuk melaksanakan fungsi dari sel-sel tersebut.
Fungsi Air dalam tubuh diperlukan sebagai
- Medium di mana metabolisme tubuh berlangsung,
- Alat pengangkutan tubuh.
- Bahan pelicin untuk pergerakan tubuh.
- Fasilitator pencernaan.
- Pengangkut kotoran untuk dibuang melalui fungsi ginjal.
- Pengatur suhu tubuh,
- Bahan utama dari darah yang beredar dalam tubuh.
Suhu Normal | Olahraga Berat | |
---|---|---|
Melalui Kulit | 350 ml | 350 ml |
Melalui paru-paru | 350 ml | 650 ml |
Air Seni | 1400 ml | 500 ml |
Keringat yang keluar | 100 ml | 5000 ml |
Tinja | 100 ml | 100 ml |
Total | 2300 ml | 6600 ml |
Jelaslah bahwa keringat yang dikeluarkan itu bisa 50 kali lebih banyak bilamana Anda berolahraga berat dalam waktu yang lama dibandingkan dengan bilamana Anda tidak memiliki aktifitas dalam suhu udara yang normal. Rata-rata manusia normal mengeluarkan sebanyak 2300 ml air setiap hari pada suhu yang normal dan 6600 ml bilamana berolahraga berat.
Apakah yang akan terjadi bilamana Anda tidak minum air? Meskipun tubuh Anda akan berusaha untuk mempertahankan jumlah cairan tubuh, namun kehilangan air melalui pernafasan dan kulit Anda akan berjalan sebagaimana biasanya yang dikenal dengan sebutan insensible water loss.
Kehilangan air secara berlebihan ini akan mengganggu fungsi penting dari tubuh Anda. Sebagai reaksi kompensasi tubuh akan mengurangi pengeluaran air seni dan keringat. Akibat dehidrasi ini kita lihat mekanisme untuk mendinginkan tubuh menjadi terganggu, sehingga suhu tubuh menaik.
Kemudian terjadi gangguan dalam pembuangan kotoran tubuh dan darah menjadi lebih pekat. Persentase sel-sel darah disebut hematocrit (normalnya bernilai 42-50% pada pria dan 38-47% pada wanita). Menurut penelitian yang dilaporkan dalam Journal of American Medical Association, bila nilai hematocrit lebih besar dari 50% pada pria, maka resiko untuk mendapat serangan jantung itu menjadi dua kali lipat daripada pria dengan nilai hematocrit yang normal; sedangkan bila nilai hematocrit lebih besar dari 50% pada wanita, maka resiko untuk mendapat serangan jantung itu menjadi empat kali lipat lebih besar daripada wanita dengan nilai yang normal.
Sungguh hebat pengaruh minum air yang cukup, sehingga darah kita tidak mengental dan serangan jantung dapat dihindarkan! Di samping itu kekentalan darah mempunyai hubungan erat dengan tekanan darah. Lebih kental darah Anda, maka akan lebih sulit jantung memompakan darah, sehingga tekanan darah akan meninggi. Tidak heran penyelidikan yang dilaporkan oleh Grimm, Neaton dan Ludwig di Journal of American Medical Association menyatakan bahwa tekanan darah yang rendah serta encernya darah bekerja sama dalam menurunkan kemungkinan untuk mendapat stroke.
Dengan berkurangnya meminum air, tubuh akan berusaha menyimpan air semaksimum mungkin dengan mengadakan penyerapan air yang lebih banyak dari usus besar, sehingga tinja yang dihasilkan sangat mengeras. Akibatnya timbullah sembelit. Biasanya orang mencoba untuk mengobati sendiri dengan memakan obat pencahar (setiap tahun orang Amerika mengeluarkan $725 juta untuk membeli obat pencahar). Meskipun olahraga yang teratur serta memakan serat yang banyak menurunkan kemungkinan sembelit, namun faktor meminum air secukupnya sama sekali tidak dapat diabaikan.
Bilamana Anda membaca jurnal ilmiah dengan judul Hemorheology (hemo berarti darah, dan rheology berarti studi tentang aliran dari materi yang kompleks), semuanya menyatakan bahwa bilamana seseorang meminum air yang cukup dan menghidupkan pola hidup sehat, maka kemungkinan untuk mencegah berbagai macam penyakit itu sangat besar. Para ahli riset Harvard mengadakan penelitian pada manula dan mengambil kesimpulan kalau saja mereka meminum air yang cukup, maka jumlah jutaan hari perawatan dalam rumah sakit per tahun dapat dicegah dan mereka dapat menghemat lebih dari satu miliar dolar untuk pembiayaan rumah sakit .
Apakah yang akan terjadi bilamana Anda tidak minum air? Meskipun tubuh Anda akan berusaha untuk mempertahankan jumlah cairan tubuh, namun kehilangan air melalui pernafasan dan kulit Anda akan berjalan sebagaimana biasanya yang dikenal dengan sebutan insensible water loss.
Kehilangan air secara berlebihan ini akan mengganggu fungsi penting dari tubuh Anda. Sebagai reaksi kompensasi tubuh akan mengurangi pengeluaran air seni dan keringat. Akibat dehidrasi ini kita lihat mekanisme untuk mendinginkan tubuh menjadi terganggu, sehingga suhu tubuh menaik.
Kemudian terjadi gangguan dalam pembuangan kotoran tubuh dan darah menjadi lebih pekat. Persentase sel-sel darah disebut hematocrit (normalnya bernilai 42-50% pada pria dan 38-47% pada wanita). Menurut penelitian yang dilaporkan dalam Journal of American Medical Association, bila nilai hematocrit lebih besar dari 50% pada pria, maka resiko untuk mendapat serangan jantung itu menjadi dua kali lipat daripada pria dengan nilai hematocrit yang normal; sedangkan bila nilai hematocrit lebih besar dari 50% pada wanita, maka resiko untuk mendapat serangan jantung itu menjadi empat kali lipat lebih besar daripada wanita dengan nilai yang normal.
Sungguh hebat pengaruh minum air yang cukup, sehingga darah kita tidak mengental dan serangan jantung dapat dihindarkan! Di samping itu kekentalan darah mempunyai hubungan erat dengan tekanan darah. Lebih kental darah Anda, maka akan lebih sulit jantung memompakan darah, sehingga tekanan darah akan meninggi. Tidak heran penyelidikan yang dilaporkan oleh Grimm, Neaton dan Ludwig di Journal of American Medical Association menyatakan bahwa tekanan darah yang rendah serta encernya darah bekerja sama dalam menurunkan kemungkinan untuk mendapat stroke.
Dengan berkurangnya meminum air, tubuh akan berusaha menyimpan air semaksimum mungkin dengan mengadakan penyerapan air yang lebih banyak dari usus besar, sehingga tinja yang dihasilkan sangat mengeras. Akibatnya timbullah sembelit. Biasanya orang mencoba untuk mengobati sendiri dengan memakan obat pencahar (setiap tahun orang Amerika mengeluarkan $725 juta untuk membeli obat pencahar). Meskipun olahraga yang teratur serta memakan serat yang banyak menurunkan kemungkinan sembelit, namun faktor meminum air secukupnya sama sekali tidak dapat diabaikan.
Bilamana Anda membaca jurnal ilmiah dengan judul Hemorheology (hemo berarti darah, dan rheology berarti studi tentang aliran dari materi yang kompleks), semuanya menyatakan bahwa bilamana seseorang meminum air yang cukup dan menghidupkan pola hidup sehat, maka kemungkinan untuk mencegah berbagai macam penyakit itu sangat besar. Para ahli riset Harvard mengadakan penelitian pada manula dan mengambil kesimpulan kalau saja mereka meminum air yang cukup, maka jumlah jutaan hari perawatan dalam rumah sakit per tahun dapat dicegah dan mereka dapat menghemat lebih dari satu miliar dolar untuk pembiayaan rumah sakit .
Satu percobaan klasik yang dilaporkan oleh Dr. Mervyn Hardinge ialah yang dilakukan oleh Dr. Pitts pada Harvard University, di mana ditunjukkan dampak minum air pada para atlet. Pada percobaan yang pertama para atlet diinstruksikan untuk berjalan di atas treadmill dengan kecepatan 5.5 km per jam tanpa minum air. Dalam waktu 3 ½ jam suhu tubuhnya telah naik di atas 39 derajat Celsius dan para atlet tersebut memasuki kawasan kehabisan tenaga. Pada suhu yang demikian tinggi, terjadi gangguan fungsi fisiologis yang bilamana tidak diobati akan menyebabkan para atlet untuk jatuh pingsan.
Pada percobaan yang kedua, para atlet yang sama diijinkan untuk minum air berdasarkan perasaan haus mereka. Dalam keadaan cukup minum air ini, para atlet memasuki kawasan kehabisan tenaga, setelah berjalan di atas treadmill selama 6 jam. Jadi, hampir dua kali lipat waktunya, sebelum mereka merasa letih. Dr. Pitts mendapatkan bahwa para atlet ini hanya minum 1/3 jumlah air lebih sedikit daripada yang dikeluarkan dari tubuh mereka melalui keringat. Dengan perkataan lain, seharusnya jumlah air yang dibutuhkan tubuh adalah sama dengan jumlah air yang mereka minum berdasarkan hausnya dan ditambah dengan 1/3 jumlah lagi.
Pada hari ketiga, para atlet yang sama dipaksakan untuk minum air sebanyak yang telah mereka minum pada percobaan yang kedua ditambah dengan jumlah volume air yang telah keluar melalui keringat mereka. Akibat minum air sesuai dengan kebutuhan tubuh mereka, para atlet ini tidak pernah mengalami kenaikan suhu tubuh selama percobaan dilakukan. Bahkan setelah 7 jam berlalu, percobaan terpaksa dihentikan oleh Dr. Pitts, meskipun para atlet mengatakan mereka masih sanggup untuk terus berjalan di atas treadmill, sebab tidak merasakan lelah sama sekali.
Percobaan ini sungguh menunjukkan bahwa minum air berdasarkan perasaan haus bukanlah indikator yang baik untuk kebutuhan tubuh kita. Dengan demikian pertanyaan yang praktis perlu ditanyakan ialah: “Berapakah banyak air yang harus diminum?” Sebaiknya Anda minum air segera setelah Anda bangun pada pagi hari (sebab tubuh sudah mengalami dehidrasi sewaktu Anda tidur sepanjang malam) dan terus minum air sepanjang hari di antara waktu makan, sehingga air seni Anda itu bening dan tidak pekat paling sedikit sekali sehari.
Hidupkanlah kebiasaan sehat untuk:
- Minum air selama mengadakan perjalanan,
- Minum air di tempat kerja Anda,
- Minum air waktu sedang berolahraga.
- Jangan lupa untuk mencuci botol air Anda secara rutin untuk menghindari kontaminasi bakteri.
Dengan demikian pengaliran darah kepada daerah yang dirawat dapat ditingkatkan, sehingga proses penyembuhan dipercepat. Perlu diingat bahwa penggunaan air panas pada penderita yang mempunyai peredaraan darah buruk seperti pada penderita diabetes, penderita stroke, atau penderita penyakit pembuluh darah lainnya, dapat menyebabkan terbakarnya jaringan.
Ada berbagai macam hydrotherapy misalnya (1) Cold mitten friction, (2) Fomentations, (3) Hot footbaths, (4) Heating compresses, (5) Ice compresses. Ny. White mengatakan dalam Ministry of Healing hal 156 demikian, “Penggunaan air sebagai pengobatan di luar tubuh kita merupakan cara yang termudah dan sangat memuaskan untuk mengatur peredaraan darah… Semua orang harus mengerti cara penggunaan pengobatan sederhana ini di rumah.”
Suatu hydrotherapy harian yang mujarab adalah mandi. Mulailah mandi dengan temperatur air yang normal sekitar 36 derajat Celsius. Sesudah selesai mandi dengan memakai sabun, naikkanlah suhu air mandi sampai sepanas yang tubuh Anda dapat toleransi (sekitar 43 derajat Celsius selama 1-2 menit) sehingga pembuluh darah Anda melebar dengan baik. Kemudian turunkan air mandi Anda secara tiba-tiba ke suhu yang rendah sekitar 10-20 derajat Celsius selama 20-40 detik.
Anda akan merasa gemetar kedinginan dan terus keringkan tubuh Anda dengan handuk selekasnya. Pengobatan hydrotherapy ini setelah Anda berolahraga pada pagi hari, akan sangat menyegarkan Anda dan menyiapkan Anda untuk bekerja sepanjang hari dengan baik.
No comments:
Post a Comment