Radiasi sinar Ultraviolet (UV) diketahui merupakan salah satu penyebab dari kanker kulit. Sinar matahari memang baik untuk kesehatan, tapi tidak semua sinarnya baik. Para peneliti menyarankan untuk menghindari sinar matahari antara pukul 9 pagi hingga 3 sore untuk menghindari risiko kanker kulit.
Penyakit Kanker kulit atau melanoma adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali serta dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu
menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Gejala awal kanker kulit mudah dikenali serta bisa disembuhkan jika menemukannya di tahap awal. Umumnya ada sejenis kulit kasar mirip luka yang terasa gatal di kulit. Biasanya muncul di balik telapak tangan, wajah, telinga, leher, bibir atau lengan bawah.
Ciri atau gejala kanker kulit ini biasanya ditunjukan dengan adanya bintik dan benjolan di kulit. Kulit juga lebih gampang berdarah yang diikuti rasa gatal dan nyeri. Jika kulit telah menunjukkan gejala seperti ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Orang yang paling rentan terkena kanker kulit adalah mereka yang berusia 40 tahun ke atas. Laki-laki pun lebih rentan terkena kanker kulit dibanding perempuan. Sedangkan secara ras, orang dengan warna kulit terang atau putih lebih rentan terkena kanker kulit daripada mereka yang berkulit gelap.
Setiap tahunnya kasus kanker kulit atau melanoma meningkat di Amerika dan negara-negara barat seperti Australia dan Inggris. Penemuan yang dimuat dalam Industrial & Engineering Chemistry Research itu diharapkan dapat berguna bagi industri tekstil dan tentunya untuk mengurangi risiko penderita kanker kulit.
Para ilmuwan dari Cataluna University di Barcelona juga menyebutkan, warna-warna terang seperti putih dan kuning lebih berisiko menimbulkan penyakit kanker kulit pada seseorang.
Penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal Industrial and Engineering Chemistry ini menemukan fakta bahwa jenis bahan dengan pilihan warna-warna gelap, ternyata lebih baik dalam penyerapan sinar matahari.
"Warna dan bahan katun merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh luar biasa untuk memberikan perlindungan dalam melawan radiasi ultraviolet," ucap Dr Ascension Riva, ilmuwan yang memimpin penelitian.
Dalam penelitiannya, para ilmuwan menaruh bahan katun ke dalam tiga larutan berwarna merah, biru dan kuning. Mereka kemudian mengukur kemampuan menyerap sinar UV dari masing-masing bahan tersebut.
Hasilnya ditemukan bahwa warna biru gelap memiliki tingkat penyerapan UV paling tinggi, diikuti Warna Merah sedangkan Warna Kuning memiliki tingkat penyerapan paling rendah.
Dr. Riva berharap dengan hasil penelitian ini, pabrik-pabrik pakaian memperoleh informasi lebih sehingga dapat mendesign busana yang bisa melindungi diri dari sinar matahari lebih efektif .
"Penelitian itu akan diberikan kepada pabrik-pabrik pakaian untuk memperbaiki perlindungan terhadap matahari pada pakaian," ujarnya.
Penemuan ini merupakan kemajuan untuk menghadirkan pakaian yang mampu melindungi kulit dari radiasi sinar UV berlebih. Bisa dikatakan, penemuan ini merupakan pelipur lara, mengingat usaha meredam pemanasan global sebagai penyebab utama radiasi UV berlebih terhitung lambat.