Tuesday, March 19, 2013
Penyebab Asap Putih & Hitam di Atap Kapel Vatikan
Asap putih membumbung dari lubang cerobong di atap Kapel Sistina, Vatikan, menandakan bahwa sidang konklaf para kardinal berhasil memilih Paus yang baru. Habemus Papam!
Asap putih yang menandakan sudah terpilihnya Paus baru dan asap hitam yang mengisyaratkan bahwa sidang konklaf masih gagal memilih,
sudah menjadi tradisi dalam pemilihan pemimpin spiritual Gereja Katolik Roma sedunia selama berabad-abad lamanya. Namun, tahukah Anda mengapa asap itu bisa berwarna putih dan hitam?
Menurut situs resmi Vatikan, asap putih berasal dari pembakaran kertas suara bersama materi kimia potassium chloratedan gula susu (laktosa), kemudian dicampur dengan getah pinus.
Sedangkan asap hitam tercipta dari pembakaran surat suara bersama potassium perchlorate, anthracene,salah satu komponen batubara, dan sulfur (belerang).
Seluruh proses pembakaran dilakukan pada sebuah tungku yang memiliki katup berpenggerak elektrik yang kemudian ditutup untuk menghindari asap memenuhi ruangan Kapel.
Butuh waktu sekitar satu menit untuk menunggu pembakaran sempurna hingga akhirnya lubang cerobong dibuka sebagai publikasi yang ditunggu-tunggu itu.
"Habemus Papam!" teriak Kardinal Prancis Jean-Louis Tauran, pada Rabu (13/3) pukul 08.12 malam waktu Vatikan.
Seruan yang berarti, 'Kita memiliki Paus baru', membuka perkenalan dunia dengan pemimpin Katolik teranyar, Jorge Mario Bergoglio, atau yang kini dikenal Paus Fransiskus I, seiring asap putih yang membumbung di atap Kapel Sistina.
Labels:
Tahukah Anda