Social Icons

Sunday, July 12, 2015

Cara Menghitung Jarak Aman dengan Mobil di Depan

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 26.416 orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas selama 2013. Artinya, rata-rata setiap 3 jam ada satu orang di Indonesia yang meninggal karena kecelakaan. 

Bila dijabarkan lagi, 40 persen kecelakaan melibatkan kendaraan pribadi dan angkutan umum.

"Menjelang hari raya Idul Fitri, volume kendaraan yang melakukan perjalanan sangat meningkat, baik perjalanan pendek atau panjang seperti perjalanan pulang kampung. Padatnya kendaraan menjadi perhatian pengendara untuk memperhitungkan laju kecepatan kendaraan dan tentunya menjaga jarak aman dengan kendaraan lain agar terhindar dari kecelakaan," kata Rifat Sungkar, pendiri lembaga keselamatan berkendara Rifat Drive Labs (RDL).

Ia menjelaskan, dengan melajukan kendaraan 100 kilometer per jam, artinya setiap detik kita sudah berpindah sejauh 27,7 meter. Banyak hal yang bisa terjadi dengan jarak dan di kecepatan itu.

Menurut Rifat, jika terjadi sesuatu yang menuntut pengereman mendadak, mobil baru benar-benar bisa berhenti paling cepat 2 detik. Rifat mencontohkan, dalam kasus pengereman mendadak, dibutuhkan waktu 0,5 sampai 1 detik mulai mata melihat kejadian lalu dilanjutkan ke otak untuk memerintahkan kaki menginjak pedal rem.

Kemudian dari pedal rem diinjak dan sistem di mobil bekerja menahan roda juga membutuhkan waktu 0,5 sampai 1 detik. Terakhir, pengereman juga membutuhkan waktu untuk dapat memberhentikan mobil. Maka jika dalam kecepatan 100 km/jam, hampir 60 meter kendaraan masih melaju bebas ke depan.

Dapat dibayangkan jika jarak dengan mobil di depan sanga dekat maka sulit untuk terhindari dari benturan.

Lalu, berapa jarak aman yang dianjurkan? Dalam teori defensive driving dijelaskan bahwa jarak aman minimal 3 detik. Mengapa dengan rumus waktu? Sebab melalui rumus ini, jarak aman akan menyesuikan kecepatan kendaraan.

Bagaimana cara menghitungnya? Ketika sedang berjalan konstan, perhatikan kendaraan di depan. Cari objek statis di pinggir jalan seperti pohon atau tiang penerangan jalan sebagai patokan menghitung.

Saat mobil di depan lewat di tanda statis tersebut, mulailah menghitung, satu dan satu, dua dan dua, tiga dan tiga (3 detik). Saat menyebut tiga dan tiga, kendaraan kita harus ada di objek statis tadi, maka terciptalah jarak 3 detik, atau bila dengan kecepatan 100 km/jam kira-kira akan menghasilkan jarak 27,7 meter x 3 detik.

Dengan mengetahui jarak aman, setidaknya kita dapat terhindar dari potensi kecelakaan. Hal ini penting apalagi biasanya pengemudi membawa mobil tidak selalu dalam kondisi fit sehingga respons atau refleksnya berkurang.


Share on :

No comments:

Post a Comment