Social Icons

Thursday, September 5, 2013

Ini Alasan Microsoft Membeli Divisi Ponsel Nokia


Microsoft mengumumkan bahwa Nokia kini menjadi milik mereka dengan total nilai transaksi sekitar US$7,2 miliar. Apa alasan Microsoft membeli Nokia?

Keputusan besar yang diambil CEO Microsoft Steve Ballmer sebelum menyerahkan jabatannya karena pensiun ini akan membawa perubahan besar pada Nokia dan Microsoft.

Lumia dan Asha yang dikenal sebagai nama produk Nokia akan turut disertakan dalam akuisisi, sehingga menandai berakhirnya penggunaan dua merek dagang tersebut oleh Nokia dan akan diambil alih Microsoft.

Produk Lumia dan Asha yang masih beredar di pasaran saat ini akan menjadi produk terakhir yang mengusung brand Nokia, dari laporan TheVerge.

Nama Nokia sejatinya tetap menjadi hak milik sang mantan penguasa pasar, tetapi Nokia hanya boleh dipakai sebagai nama dari ponsel fitur, bukan smartphone, selama 10 tahun ke depan sesuai perjanjian yang dibuat.

Terlepas dari apakah ponsel Microsoft nantinya bakal mengusung nama baru atau tetap menggunakan label Lumia dan Asha, ini secara khusus menandai akhir dari smartphone Nokia.

Sementara area layanan seperti navigasi Nokia HERE, NSN, dan Advanced Technologies masih dimiliki Nokia untuk saat ini.

Ingin bersaing dengan Google dan Apple

Microsoft percaya bahwa integrasi yang lebih mendalam antara perangkat, perangkat lunak dan layanan akan diperlukan untuk bersaing secara efektif dengan ekosistem mobile milik duopoli Google dan Apple.

Sang raksasa komputer itu meyakini bahwa integrasi yang lebih erat akan meningkatkan pengalaman pengguna dan membantu membangun basis pengguna lebih besar.

Microsoft juga percaya bahwa integrasi ini akan membuat mereka lebih mudah membiayai pengembangan dari platform Windows Phone. Selama ini keuntungan memang lebih banyak mengalir ke Nokia dalam penjualan Windows Phone.

Dengan akuisisi ini, Microsoft memperkirakan akan mendapatkan gross margin sekitar empat kali lipat dari sebelumnya ketika Windows Phone masih dibesut Nokia, yakni US$10 per ponsel yang dijual menjadi US$40.

Keuntungan tambahan ini akan dialirkan ke inovasi produk dan pemasaran untuk memperluas pangsa pasar dari Windows Phone. Microsoft memperkirakan bahwa mereka perlu menjual sekitar 50 juta ponsel untuk mencapai titik impas dari pendapatan operasionalnya.

Microsoft tidak khawatir tentang respon negatif yang mungkin muncul kerena kesepakatan ini, seperti diwartakanThe Washington Post.

"Akuisisi akan mempromosikan kompetisi," kata Ballmer dalam presentasinya. "Integrasi antara hardware dan software akan membantu Microsoft menawarkan kompetitif alternatif untuk Google dan Apple," jelasnya.

Microsoft berkeyakinan konsumen akan mendapatkan keuntungan dari harga perangkat lebih rendah dengan lebih banyak pilihan dan inovasi.

Share on :

No comments:

Post a Comment