Social Icons

Thursday, May 9, 2013

Gaya Hidup Bebas Kanker


Penyebab kanker tidak dapat diketahui secara pasti, karena biasanya merupakan gabungan dari sekumpulan faktor. 
Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita kanker tertentu. 

Faktor lingkungan juga bisa menjadi penyebab utama, dari sinar ultraviolet hingga radiasi ionisasi (dari sinar rontgen atau pembangkit listrik tenaga nuklir).

Kemunculan kanker juga bisa disebabkan oleh virus, seperti virus hepatitis B yang bisa memicu kanker hati. Infeksi pada organ tubuh tertentu juga bisa menyebabkan kanker.

Contohnya, iritasi menahun pada kandung kemih akibat parasit schistosoma bisa mengakibatkan kanker kandung kemih. Gangguan keseimbangan hormonal, seperti kelebihan hormon estrogen atau kekurangan progesteron, pada kaum wanita bahkan bisa meningkatkan risiko kanker payudara atau leher rahim.

Faktor lainnya lebih berkaitan dengan gaya hidup dan perilaku, seperti mengonsumsi makanan dengan bahan kimia, merokok, stres (keadaan tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel hingga menjadi hiperaktif dan ganas sehingga menyebabkan kanker) hingga perilaku seks aktif.

Menghubungkan satu jenis zat gizi dengan kanker adalah hal yang sangat sulit karena setiap orang makan beribu-ribu jenis zat gizi setiap harinya. Apalagi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, masih ada beberapa faktor lain yang dapat mendorong kemunculan sel-sel kanker. 

"Hal yang paling penting dalam meneliti hubungan antara zat gizi dengan kanker adalah sulitnya mendapatkan data yang sangat akurat dalam menghitung asupan gizi seseorang. Namun, memang ada beberapa jenis makanan yang dalam penelitian epidemiologis menunjukkan dapat memicu kanker," tutur dr. Johanes Chandrawinata MND, Sp.GK. 

Oleh karena itu, banyak peneliti yang menekankan bahwa untuk menciptakan pola hidup sehat bebas kanker dapat dimulai dengan menjalani pola makan yang sehat.

Setidaknya, begitulah yang coba ditekankan oleh dr. Grace Puspasari, Mgizi. "Orang-orang dengan pola makan yang berlebihan, mengonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah serat berisiko tinggi terkena kanker," ucapnya.

Relasi antara kanker dan pola makan tidak selamanya bernuansa negatif. Berbagai penelitian belakangan juga menemukan bahwa ada zat-zat dalam makanan yang setidaknya bisa menjadi pencegah ancaman kanker.

"Hampir semua buah dan sayur banyak mengandung vitamin serta zat antioksidan. Ini sangat bagus untuk dikonsumsi agar bisa menghindari risiko kanker," ungkap Dr. Grace. 

Dijelaskan lebih lanjut olehnya, vitamin C, vitamin E, karoten, flavonoid adalah beberapa zat lain yang bagus untuk dikonsumsi. Kandungan serat dalam buah juga bisa digunakan untuk mencegah kanker.

Sedangkan Dr. Johanes juga turut menekankan pentingnya gaya hidup sehat sebagai satu solusi yang bisa ditempuh demi menghindari risiko kanker. Jika berat badan Anda berlebih, usahakan untuk mengubah pola makan lebih sehat.

"Upayakan juga hidup sehat dengan cara aktif berolahraga, hindari asap rokok dan polusi lainnya, gunakan tabir surya, dan berusahalah untuk selalu berpikir positif," pungkasnya.

Share on :

No comments:

Post a Comment