Thursday, May 23, 2013
BBM ke Android dan iOS, Langkah Cerdas atau Bunuh Diri?
BlackBerry Messenger dipastikan akan meluncur ke platform Android dan iOS pada musim panas tahun ini. Lalu, masih perlukah Anda membeli BlackBerry hanya untuk BBM-an?
Pertanyaan ini mungkin muncul karena hampir sebagian besar pengguna smartphone di Indonesia memakai BlackBerry untuk berkomunikasi via BBM yang sebelumnya hadir secara eksklusif.
Di satu sisi mereka ingin tetap terhubung dengan rekan kerja, teman, dan keluarganya secara keseluruhan dalam satu platform, yaitu BBM. Namun di sisi lain mereka juga ingin mencoba Android atau iPhone yang memang menjanjikan lebih banyak fungsi.
Karena itu, tak sedikit pula yang akhirnya membawa dua smartphone sekaligus untuk memuaskan hasrat hiburan dan kebutuhan lainnya, contohnya BB plus Android, atau BB plus iPhone.
Jika BBM nantinya tersedia di dua platform tersebut, tak ada lagi alasan bagi pengguna membawa dua ponsel pintar yang sebenarnya cukup merepotkan.
Sementara bagi yang saat ini hanya menggunakan BlackBerry saja, pilihannya hanya dua, tetap memakai BlackBerry sebagai smartphone utama karena memang cinta mati dengan smartphone ini, atau menjualnya dan beralih mencicipi Android maupun iPhone. Toh, mereka tetap bisa BBM-an.
Hasilnya, banyak yang beranggapan langkah BlackBerry melepas BBM ke Android dan iOS adalah misi bunuh diri. Tentunya hal tersebut menimbulkan pertanyaan apa sesungguhnya yang melandasi keputusan mereka.
"Mengapa kami melakukan ini? Ini adalah pernyataan penuh percaya diri. Waktunya sangat tepat bagi BBM untuk menjadi solusi kirim pesan yang independen," kata CEO BlackBerry, Thorsten Heins, seperti dikutip dari VentureBeat, Rabu (22/5).
BlackBerry mungkin menganggap BBM yang sebelumnya hadir secara eksklusif tak akan banyak membantu meraih pangsa pasar yang saat ini dikuasai Android dan iOS. Tapi dengan melepas BBM ke Android dan iOS, BlackBerry bisa saja meraih basis konsumen yang lebih besar.
"Dengan memiliki basis konsumen yang besar dan berkembang secara aktif karena terlibat dengan BBM, BlackBerry dapat mempengaruhi pembeli smartphone di masa depan untuk melihat penawaran BlackBerry secara langsung sebagai pilihan smartphone," ujar analis dari Seeking Alpha, Kurt Windibank.
Harapan lainnya dari langkah ini diprediksi adalah demi mencegah penurunan popularitas BBM di mata pengguna. Saat ini BBM diklaim punya pengguna aktif hingga 60 juta. Jika BBM tetap eksklusif di BlackBerry, kemungkinan besar angka tersebut akan terus menurun karena semakin banyak yang beralih ke platform lain dan tak peduli lagi dengan BBM.
Namun bila BBM tersedia di Android dan iOS, maka BlackBerry tetap punya nilai plus di mata pengguna karena jangkauan BBM menjadi lebih luas dan tak terbatas hanya pada satu platform saja.
Setidaknya, meski penjualan smartphone BlackBerry, khususnya seri OS 7 ke bawah, terus menurun, BBM masih tetap eksis dan diharapkan terus berkembang sembari tetap mengangkat platform BlackBerry 10 yang saat ini masih punya potensi untuk melawan smartphone Android dan iPhone.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment