Social Icons

Saturday, May 11, 2013

6 Mitos Dalam Berhubungan Intim!


Banyak pasangan yang tersesat dalam seks. Sejumlah pandangan tertentu justru membuat mereka tak benar-benar menikmati hubungan intim itu. Padahal apa yang mereka percayai itu nyatanya hanya mitos belaka.
Dr Spam Spurr, ahli hubungan seks mengungkapkan setidaknya ada enam mitos seputar seks.

Seperti dilansir dari thesun, ini yang sering dianggap benar tapi nyatanya salah.

Orgasme itu harus dicapai bersama-sama

Ini tentu menyenangkan jika terjadi hal tersebut, tetapi nyatanya pasangan yang menerapkan hal ini jutru banyak yang tersesat dalam kesenangan mereka saat giliran itu datang.

Pria harus mampu memberi beberapa kali orgasme kepada pasangannya, jika ia ingin dianggap pria mampu

Apa yang dirasakan pria jika ia tidak bisa memberi multiple orgasme? Ia pasti akan merasa gagal besar.

Apakah dia memberikan satu, dua atau lebih, ini bukan masalah besar, yang terpenting adalah bagaimana menikmati permainan seks itu.

Teman-teman Anda jujur tentang kehidupan seks

Dan Anda percaya begitu saja? Tak akan pernah ada yang jujur terhadap kehidupan seks mereka.

Survei menunjukkan kebanyakan orang jusru melakukan sebaliknya.

Orgasme pria adalah yang sebenarnya

Siapa bilang, pria pun bisa berpura-pura mereka mencapai klimaks. Ini juga sudah dibuktikan oleh sebuah penelitian.

Apalagi jika pria itu mengenakan kondom, karena tidak akan bisa terlihat jika ia sudah ejakulasi, pria bisa langsung membuang kondomnya di tong sampah dan wanita tidak akan mengetahuinya.

Pria memalsukan orgasme mereka untuk berbagai alasan, biasanya karena lelah atau sedang tidak berminat.

Bukan seks namanya kalau tidak berakhir orgasme

Pasangan yang bijaksana tentu menyadari kalau seks yang panas tidak harus mengarah ke klimaks.

Terlibat dalam foreplay yang luar biasa menyenangkan terkadang memberi rasa yang lebih memuaskan.

Anda akan dibilang gagal ketika tidak orgasme saat penetrasi

Seksolog menemukan fakta bahwa wanita jarang secara teratur mencapai klimaks selama pasangan mereka melakukan penetrasi.

Hanya 15% yang bisa menerapkan ini, bahkan 30% di antaranya jarang-jarang. Sangat penting untuk fokus membuat merasakan kesenangan daripada berpikir bahwa ia harus klimaks saat organ intim Anda memasuki miliknya.

Share on :

No comments:

Post a Comment